MEMAKAI CINCIN DALAM ISLAM - TERTAWA DAN MENAGIS

Wednesday, 9 September 2015

MEMAKAI CINCIN DALAM ISLAM

Dari beberapa riwayat Rosulullah, ada beberapa pelajaran yang bisa kita simpulkan,

1. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memakai cincin
2. Cincin Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memiliki ciri:
  • Terbuat dari perak
  • Ada mata cincinnya, yang juga terbuat dari perak
  • Logam perak mata cincin Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berasal dari Ethiopia
  • Bagian mata cincin ada ukirannya, bertuliskan: Muhammad Rasulullah
  • Tulisan ukiran di mata cincin itu biasa digunakan untuk stempel surat
3. Tujuan utama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membuat cincin adalah untuk dijadikan stempel surat dakwah yang hendak dikirim ke berbagai penjuru dunia.
4. Cincin Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam digunakan para khulafa’ ar-rasyidin setelah beliau sebagai stempel surat.
5. Larangan untuk membuat cincin dengan ukiran seperti ukiran cincin Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam, Muhammad Rasulullah. al-Hafidz Ibn Hajar menjelaskan, ’Karena dalam cincin itu ada tulisan nama beliau, dan status beliau. Beliau membuat demikian sebagai ciri khas beliau, yang membedakan dengan lainnya. Jika yang lain dibolehkan untuk membuat ukiran cincin seperti itu, maka tujuan ini tidak terwujud.’ (Fathul Bari, 10/324).
6. Makna ”mata cincinnya berasal dari Habasyah”
Para ulama berbeda pendapat tentang makna kalimat ini. Imam an-Nawawi menyebutkan beberapa pendapat ulama mengenai hal tersebut,
  • Mata cincinnya berupa batu dari Habasyah, berupa batu akik. Karena tambang batu akik ada di habasyah dan Yaman.
  • Warnanya seperti orang habasyah, yaitu berwarna hitam. Kata Ibn Abdil Bar, inilah pendapat yang lebih kuat. Berdasarkan riwayat dari Anas yang menegaskan bahwa mata cincin Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dari perak. Artinya, bukan batu akik.
  • Kedua makna di atas benar. Dalam arti, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam terkadang memakai cincin yang matanya dari perak dan terkadang memakai cincin yang matanya batu akik. (Syarh Shahih Muslim, 14/71).
Al-Hafidz Ibn Hajjar juga menyebutkan beberapa kemungkinan yang lain,
  • Mata cincin beliau berupa batu dari habasyah
  • Mata cincinnya dari perak. Disebut dari Habasyah, karena cirinya. Bisa jadi ciri modelnya atau ciri ukirannya.
(Fathul Bari Syarh Shahih Bukhari, 10/322)
Allahu a’lam


untuk seorang wanita boleh memakai perhiasan Emas brupa apa saja, karna wanita dituntut untuk berhias